Komputasi
paralel adalah arsitektur komputasi yang membagi masalah menjadi tugas-tugas
yang lebih kecil dan menjalankannya secara bersamaan. Komputasi paralel
memiliki kemampuan untuk memproses beberapa tugas secara bersamaan, sehingga
jauh lebih cepat daripada komputer sekuensial. Komputasi paralel membantu
memecahkan masalah yang besar dan kompleks dalam waktu yang jauh lebih singkat.
Konsep
komputasi paralel bukanlah hal baru. Konsep ini muncul pada pertengahan abad
ke-20 saat diperkenalkan untuk mempercepat perhitungan numerik. Kini, berkat
kemajuan teknologi, komputasi paralel digunakan dalam berbagai aplikasi,
termasuk analisis data besar, kecerdasan buatan, prakiraan cuaca, dan
penelitian ilmiah. Sistem komputasi paralel modern dapat ditingkatkan hingga
jutaan komputer dan melakukan operasi pada kumpulan data besar dalam
sepersekian detik.
Kelas Komputer Paralel
Komputer paralel diklasifikasikan
berdasarkan struktur dan cara mereka menangani tugas. Berikut adalah
jenis-jenis utamanya:
Komputasi Multi-Inti
Salah satu bentuk komputasi paralel yang
paling umum adalah komputasi multi-inti. Ini melibatkan satu komponen komputasi
dengan dua atau lebih unit pemrosesan independen, yang dikenal sebagai inti.
Setiap inti dapat menjalankan instruksi secara independen dari yang lain.
Prosesor multi-inti telah menjadi norma
dalam komputer pribadi dan server, karena meningkatkan kinerja dan efisiensi
energi. Prosesor ini sangat berguna dalam lingkungan multitugas di mana
beberapa program berjalan secara bersamaan.
Multiproses Simetris
Multiprosesor simetris (SMP) adalah
kelas arsitektur komputasi paralel di mana dua atau lebih prosesor identik
dihubungkan ke satu memori utama bersama. Sebagian besar sistem SMP menggunakan
arsitektur akses memori seragam (UMA), di mana semua prosesor berbagi memori
fisik.
Sistem SMP sangat efisien saat
menjalankan beberapa tugas yang memerlukan komunikasi antarprosesor secara
berkala. Sistem ini umumnya digunakan di server, di mana banyak tugas perlu
dijalankan secara bersamaan. Keuntungan utama sistem SMP adalah kemampuannya
untuk meningkatkan kecepatan komputasi sambil mempertahankan kesederhanaan
sistem prosesor tunggal.
Komputasi Terdistribusi
Dalam komputasi terdistribusi, satu
tugas dibagi menjadi banyak subtugas yang lebih kecil yang didistribusikan ke
beberapa komputer. Komputer-komputer ini mungkin terletak di lokasi fisik yang
sama, atau mungkin tersebar di lokasi geografis yang berbeda.
Sistem komputasi terdistribusi sangat
scalable, karena lebih banyak komputer dapat ditambahkan ke jaringan untuk
meningkatkan daya komputasi. Sistem ini digunakan untuk tugas-tugas yang
memerlukan data dan sumber daya komputasi dalam jumlah besar, seperti
pemrosesan basis data besar, simulasi ilmiah, dan aplikasi web berskala besar.
Komputasi Klaster
Komputasi klaster adalah jenis komputasi
paralel di mana sekelompok komputer dihubungkan bersama untuk membentuk satu
sumber daya komputasi yang terpadu. Komputer-komputer ini, yang dikenal sebagai
node, bekerja sama untuk menjalankan tugas lebih cepat daripada yang dapat
dilakukan oleh satu komputer.
Komputasi klaster berguna untuk
tugas-tugas yang memerlukan kinerja, keandalan, dan ketersediaan tinggi. Dengan
mendistribusikan tugas-tugas ke beberapa node, komputasi klaster mengurangi
risiko kegagalan sistem, karena meskipun satu node gagal, node-node yang
tersisa dapat terus memproses.
Komputasi Paralel Masif
Komputasi paralel masif adalah jenis
komputasi paralel yang menggunakan ratusan atau ribuan prosesor untuk melakukan
serangkaian komputasi terkoordinasi secara bersamaan. Jenis komputasi ini
digunakan untuk tugas-tugas yang memerlukan daya komputasi tinggi, seperti
pengurutan genetik, pemodelan iklim, dan simulasi dinamika fluida.
Komputer paralel masif menggunakan
arsitektur memori terdistribusi, di mana setiap prosesor memiliki memori
pribadinya sendiri. Komunikasi antarprosesor dicapai melalui berbagai metode,
termasuk sistem pengiriman pesan dan memori bersama.
Komputasi Grid
Komputasi grid merupakan suatu bentuk
komputasi terdistribusi di mana superkomputer virtual tersusun dari
komputer-komputer berjaringan yang saling terhubung secara longgar, yang
digunakan untuk melakukan tugas-tugas besar.
Komputasi grid digunakan untuk
tugas-tugas yang memerlukan sejumlah besar sumber daya komputasi yang tidak
dapat dipenuhi oleh satu komputer saja tetapi tidak memerlukan kinerja tinggi
dari sebuah superkomputer. Komputasi grid umumnya digunakan dalam penelitian
ilmiah, matematika, dan akademis, serta di perusahaan-perusahaan besar untuk
tugas-tugas yang membutuhkan banyak sumber daya.
Jenis Arsitektur Komputasi Paralel
Sistem Memori Bersama
Dalam sistem memori bersama, beberapa
prosesor mengakses memori fisik yang sama. Hal ini memungkinkan komunikasi yang
efisien antara prosesor karena mereka langsung membaca dan menulis ke ruang
memori yang sama. Sistem memori bersama biasanya lebih mudah diprogram daripada
sistem memori terdistribusi karena kesederhanaan akses memori.
Namun, sistem memori bersama dapat
menghadapi tantangan terkait skalabilitas dan perebutan memori. Seiring
bertambahnya jumlah prosesor, permintaan akses memori dapat menyebabkan
kemacetan, di mana prosesor menunggu akses ke memori bersama.
Contoh umum sistem memori bersama
meliputi multiprosesor simetris (SMP) dan prosesor multiinti yang ditemukan di
komputer desktop dan server modern. Sistem ini sangat cocok untuk aplikasi yang
memerlukan kopling ketat dan komunikasi yang sering antara prosesor, seperti
pemrosesan data waktu nyata dan simulasi kompleks.
Sistem Memori Terdistribusi
Sistem memori terdistribusi terdiri dari
beberapa prosesor, yang masing-masing memiliki memori pribadinya sendiri.
Prosesor berkomunikasi dengan mengirimkan pesan melalui jaringan. Desain ini
dapat ditingkatkan secara lebih efektif daripada sistem memori bersama, karena
setiap prosesor beroperasi secara independen, dan jaringan dapat menangani
komunikasi di antara mereka.
Tantangan utama dalam sistem memori
terdistribusi adalah kompleksitas komunikasi dan sinkronisasi. Programmer perlu
mengelola distribusi data dan penyampaian pesan secara eksplisit, sering kali
menggunakan pustaka seperti MPI (Message Passing Interface). Latensi dan lebar
pita jaringan juga dapat memengaruhi kinerja.
Sistem memori terdistribusi umumnya
digunakan dalam lingkungan komputasi kinerja tinggi (HPC), seperti
superkomputer dan kluster skala besar. Sistem ini cocok untuk aplikasi yang
dapat diurai menjadi tugas-tugas independen dengan komunikasi antarproses yang
minimal, seperti simulasi skala besar dan analisis data.
Sistem Hibrida
Sistem hibrida menggabungkan elemen
arsitektur memori bersama dan terdistribusi. Sistem ini biasanya memiliki node
yang menggunakan memori bersama, yang saling terhubung oleh jaringan memori
terdistribusi. Setiap node beroperasi sebagai sistem memori bersama, sementara
komunikasi antar node mengikuti model memori terdistribusi.
Di dalam sebuah node, tugas-tugas dapat
berkomunikasi dengan cepat menggunakan memori bersama, sedangkan komunikasi
antar-node menggunakan penyampaian pesan.
Salah satu kasus penggunaan umum untuk
sistem hibrida adalah dalam komputasi ilmiah berskala besar, di mana komputasi
dibagi menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dalam node dan dikoordinasikan di
seluruh jaringan yang lebih besar. Sistem hibrida dapat secara efisien
menangani beban kerja kompleks yang memerlukan komputasi lokal berkecepatan
tinggi dan pemrosesan terdistribusi di sejumlah besar prosesor.
Teknik Komputasi Paralel
Berikut adalah teknik utama yang
digunakan untuk memparalelkan tugas pada sistem komputasi:
Paralelisme Tingkat Bit
Paralelisme tingkat bit adalah jenis
komputasi paralel yang berupaya meningkatkan jumlah bit yang diproses dalam
satu instruksi. Bentuk paralelisme ini bermula pada era komputer awal, saat
ditemukan bahwa penggunaan ukuran kata yang lebih besar dapat mempercepat
komputasi secara signifikan.
Dalam paralelisme tingkat bit, fokus
utamanya adalah pada ukuran register prosesor. Register ini menampung data yang
sedang diproses. Dengan meningkatkan ukuran register, lebih banyak bit dapat
ditangani secara bersamaan, sehingga meningkatkan kecepatan komputasi.
Pergeseran dari komputasi 32-bit ke 64-bit pada awal tahun 2000-an merupakan
contoh utama paralelisme tingkat bit.
Meskipun implementasi paralelisme
tingkat bit sebagian besar berbasis perangkat keras, penting untuk memahami
implikasinya. Bagi programmer, memahami paralelisme tingkat bit dapat membantu
merancang algoritma yang lebih efisien, terutama untuk tugas yang melibatkan
komputasi numerik yang berat.
Paralelisme Tingkat Instruksi
Paralelisme tingkat instruksi (ILP)
adalah bentuk lain dari komputasi paralel yang berfokus pada pelaksanaan
beberapa instruksi secara bersamaan. Tidak seperti paralelisme tingkat bit,
yang berfokus pada data, ILP berfokus pada instruksi.
Ide di balik ILP sederhana: alih-alih
menunggu satu instruksi selesai sebelum instruksi berikutnya dimulai, sistem
dapat mulai menjalankan instruksi berikutnya bahkan sebelum instruksi pertama
selesai. Pendekatan ini, yang dikenal sebagai pipelining, memungkinkan eksekusi
instruksi secara bersamaan dan dengan demikian meningkatkan kecepatan
komputasi.
Namun, tidak semua instruksi dapat
dipipeline secara efektif. Ketergantungan antar instruksi dapat membatasi
efektivitas ILP. Misalnya, jika satu instruksi bergantung pada hasil instruksi
lain, instruksi tersebut tidak dapat dimulai hingga instruksi pertama selesai.
Paralelisme Tingkat Superword
Paralelisme Tingkat Superword (SLP)
adalah jenis komputasi paralel yang berfokus pada operasi vektorisasi pada data
yang disimpan dalam register vektor pendek. Ini adalah bentuk paralelisme data
yang beroperasi pada array atau vektor data.
Dalam paralelisme tingkat superword,
operasi instruksi tunggal, beberapa data (SIMD) dilakukan, di mana satu
instruksi diterapkan ke beberapa bagian data secara bersamaan. Teknik ini
sangat efektif dalam aplikasi yang mengharuskan operasi yang sama dilakukan
pada kumpulan data besar, seperti dalam pemrosesan gambar dan sinyal.
SLP memerlukan dukungan perangkat keras
dalam bentuk register vektor dan dukungan kompiler untuk mengidentifikasi
peluang vektorisasi. Dengan demikian, memanfaatkan SLP secara efektif dapat
menjadi tantangan, tetapi potensi peningkatan kinerja menjadikannya alat yang
berharga dalam perangkat komputasi paralel.
Paralelisme Tugas
Sementara paralelisme tingkat bit dan
tingkat instruksi berfokus pada data dan instruksi, dalam paralelisme tugas,
fokusnya adalah pada pendistribusian tugas di seluruh prosesor yang berbeda.
Tugas, dalam konteks ini, adalah unit
kerja yang dilakukan oleh suatu proses. Tugas dapat berupa apa saja, mulai dari
operasi aritmatika sederhana hingga prosedur komputasi yang rumit. Ide utama di
balik paralelisme tugas adalah bahwa dengan mendistribusikan tugas di antara
beberapa prosesor, kita dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu
yang lebih singkat.
Bentuk paralelisme ini memerlukan
perencanaan dan koordinasi yang cermat. Tugas-tugas perlu dibagi sedemikian
rupa sehingga dapat dijalankan secara independen. Lebih jauh lagi, tugas-tugas
mungkin perlu saling berkomunikasi, yang memerlukan koordinasi tambahan.
Komputasi Paralel vs Pemrosesan Paralel
Komputasi paralel adalah istilah
umum yang mencakup seluruh bidang pelaksanaan beberapa komputasi secara
bersamaan. Istilah ini mencakup berbagai arsitektur, teknik, dan model yang
digunakan untuk mencapai pelaksanaan tugas secara bersamaan.
Pemrosesan paralel mengacu pada
tindakan melakukan beberapa operasi pada saat yang bersamaan. Ini adalah bagian
dari komputasi paralel yang berfokus pada aspek eksekusi. Pemrosesan paralel
dapat terjadi pada berbagai tingkatan, seperti paralelisme tingkat bit, tingkat
instruksi, tingkat data, dan tingkat tugas. Setiap tingkatan menangani berbagai
aspek komputasi untuk meningkatkan kinerja.
Sementara komputasi paralel melibatkan
desain dan implementasi sistem yang dapat melakukan pemrosesan paralel,
pemrosesan paralel berkaitan dengan pelaksanaan operasi sesungguhnya secara
bersamaan.
Komputasi Paralel vs Komputasi
Sekuensial
Proses komputasi sekuensial mengerjakan
tugas satu per satu, secara linier. Setiap tugas harus selesai sebelum tugas
berikutnya dimulai, yang dapat menyebabkan inefisiensi, terutama untuk masalah
yang besar atau rumit. Komputasi sekuensial mudah diimplementasikan dan
di-debug tetapi kinerjanya dibatasi oleh kecepatan prosesor tunggal.
Komputasi paralel membagi tugas
menjadi subtugas yang lebih kecil yang dapat dijalankan secara bersamaan di
beberapa prosesor. Hal ini secara signifikan mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan komputasi besar. Komputasi paralel lebih rumit untuk
dirancang dan diterapkan karena perlunya koordinasi dan sinkronisasi
antartugas.
Contoh dan Kasus Penggunaan Pemrosesan
Paralel
Komputasi paralel memiliki aplikasi
praktis di berbagai bidang. Berikut ini beberapa contoh di dunia nyata:
Superkomputer untuk Penggunaan dalam
Astronomi
Dalam astronomi, superkomputer yang
dilengkapi dengan kemampuan pemrosesan paralel digunakan untuk memproses
sejumlah besar data yang dihasilkan oleh teleskop dan instrumen pengamatan
lainnya.
Komputer super ini dapat melakukan
kalkulasi rumit dalam waktu yang jauh lebih singkat daripada komputer
berprosesor tunggal. Hal ini memungkinkan para astronom untuk membuat simulasi
terperinci benda-benda angkasa, menganalisis spektrum cahaya dari
bintang-bintang yang jauh, dan mencari pola dalam sejumlah besar data yang
dapat menunjukkan keberadaan eksoplanet.
Misalnya, superkomputer Pleiades di
Pusat Penelitian Ames NASA menggunakan pemrosesan paralel untuk mendukung
beberapa simulasi paling rumit milik badan tersebut, termasuk yang terkait
dengan studi materi gelap dan evolusi galaksi.
Membuat Prediksi dalam Pertanian
Dalam bidang pertanian, komputasi
paralel digunakan untuk menganalisis data dan membuat prediksi yang dapat
meningkatkan hasil panen dan efisiensi. Misalnya, dengan menganalisis data
cuaca, kondisi tanah, dan faktor-faktor lainnya, petani dapat membuat keputusan
yang tepat tentang kapan menanam, mengairi, dan memanen tanaman.
Komputasi paralel memungkinkan
pemrosesan data ini secara cepat dan akurat. Misalnya, komputer super dapat
menganalisis data dari ribuan stasiun cuaca, citra satelit, dan sampel tanah
untuk memperkirakan waktu tanam yang optimal untuk tanaman tertentu.
Efek Pasca Produksi Video
Komputasi paralel memainkan peran
penting dalam bidang efek pascaproduksi video. Efek-efek ini, yang meliputi
animasi 3D, gradasi warna, dan efek visual (VFX), memerlukan daya komputasi
tingkat tinggi. Komputasi sekuensial, yang memproses satu tugas dalam satu
waktu, sering kali tidak memadai untuk tugas-tugas ini karena kompleksitasnya.
Dengan membagi tugas-tugas ini menjadi
subtugas yang lebih kecil dan memprosesnya secara bersamaan, komputasi paralel
secara drastis mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk merender dan memproses
efek video. Studio film menggunakan superkomputer dan render farm (jaringan
komputer) untuk dengan cepat menciptakan efek visual dan rangkaian animasi yang
menakjubkan. Tanpa komputasi paralel, efek visual mengesankan yang kita lihat
dalam film-film laris dan gim video berkualitas tinggi hampir mustahil dicapai
dalam jangka waktu praktis.
Pencitraan Medis yang Akurat
Bidang lain yang mendapat dampak besar
dari komputasi paralel adalah bidang pencitraan medis. Teknik seperti Magnetic
Resonance Imaging (MRI) dan Computed Tomography (CT) menghasilkan sejumlah
besar data yang perlu diproses dengan cepat dan akurat.
Komputasi paralel memungkinkan
pemrosesan gambar yang lebih cepat, sehingga meningkatkan akurasi dan efisiensi
teknik pencitraan ini. Pemrosesan data gambar secara simultan memungkinkan ahli
radiologi memperoleh gambar 3D beresolusi tinggi secara real-time, sehingga
membantu diagnosis dan perawatan yang lebih akurat. Komputasi paralel juga
mendukung teknik pencitraan canggih seperti MRI fungsional (fMRI), yang
menangkap dan memproses data dinamis tentang fungsi otak.
Dengan meningkatkan kecepatan dan
keakuratan pencitraan medis, komputasi paralel memainkan peran penting dalam
memajukan hasil perawatan kesehatan, memungkinkan dokter untuk mendeteksi dan
mengobati penyakit secara lebih efektif.
Tantangan dalam Komputasi Paralel
Ada beberapa tantangan yang terkait
dengan penerapan komputasi paralel.
Sinkronisasi dan Koordinasi
]Mekanisme sinkronisasi, seperti kunci,
semaphore, dan penghalang, digunakan untuk mengelola akses ke sumber daya
bersama dan memastikan konsistensi data. Tanpa sinkronisasi yang tepat, kondisi
balapan dapat terjadi, yang menyebabkan hasil yang salah atau sistem mogok.
Koordinasi melibatkan pengelolaan urutan dan pengaturan waktu tugas untuk
mengoptimalkan kinerja dan menghindari kemacetan.
Penyeimbangan Beban
Penyeimbangan beban adalah proses
mendistribusikan tugas secara merata di beberapa prosesor untuk memastikan
tidak ada satu prosesor pun yang kewalahan sementara prosesor lainnya tidak
aktif. Penyeimbangan beban yang buruk dapat menyebabkan kinerja yang kurang
optimal dan peningkatan waktu komputasi. Penyeimbangan beban statis menetapkan
tugas ke prosesor sebelum eksekusi dimulai, sementara penyeimbangan beban
dinamis mendistribusikan ulang tugas selama eksekusi berdasarkan beban kerja
saat ini.
Komunikasi Overhead
Dalam komputasi paralel, prosesor sering
kali perlu berkomunikasi satu sama lain untuk bertukar data dan
mengoordinasikan tugas. Komunikasi ini dapat menimbulkan overhead, yang dapat
memengaruhi kinerja, terutama dalam sistem memori terdistribusi di mana data
harus ditransfer melalui jaringan.
Debugging dan Profiling
Dalam komputasi paralel, masalah seperti
kondisi balapan, kebuntuan, dan perilaku nondeterministik dapat muncul,
sehingga sulit untuk mengidentifikasi dan memperbaiki bug. Alat profil
digunakan untuk menganalisis kinerja aplikasi paralel, mengidentifikasi
hambatan dan inefisiensi. Alat ini harus menangani kompleksitas eksekusi
bersamaan dan memberikan wawasan tentang bagaimana tugas berinteraksi.
3 Cara Mencapai Paralelisasi dalam
Rekayasa Perangkat Lunak
Bahkan dengan sistem komputasi paralel,
insinyur perangkat lunak perlu menggunakan teknik khusus untuk mengelola
paralelisasi tugas dan instruksi. Berikut tiga teknik umum.
Pemeriksaan Titik Aplikasi
Pemeriksaan titik aplikasi melibatkan
penyimpanan status aplikasi secara berkala selama eksekusinya. Jika terjadi
kegagalan, aplikasi dapat melanjutkan dari status terakhir yang disimpan, sehingga
mengurangi hilangnya komputasi dan waktu.
Pemeriksaan titik aplikasi mencegah
hilangnya semua komputasi yang telah dilakukan sejauh ini jika terjadi
kegagalan atau penghentian sistem, sehingga menjadikannya komponen penting dari
sistem komputasi terdistribusi. Hal ini memungkinkan untuk mematikan instans
sistem komputasi paralel secara sewenang-wenang dan memindahkan beban kerja ke
instans lain.
Paralelisasi Otomatis
Paralelisasi otomatis adalah teknik yang
digunakan kompilator untuk mengidentifikasi bagian-bagian program yang dapat
dieksekusi secara paralel. Hal ini mengurangi kebutuhan programmer untuk
mengidentifikasi dan membuat kode secara manual untuk eksekusi paralel,
menyederhanakan proses pengembangan, dan memastikan penggunaan sumber daya komputasi
yang lebih efisien.
Meskipun paralelisasi otomatis tidak
selalu sempurna dan mungkin tidak mencapai tingkat efisiensi yang sama seperti
paralelisasi manual, paralelisasi otomatis merupakan alat yang ampuh di tangan
pengembang. Paralelisasi otomatis memungkinkan mereka memanfaatkan manfaat
komputasi paralel tanpa memerlukan pengetahuan yang luas tentang pemrograman
paralel dan arsitektur perangkat keras.
Bahasa Pemrograman Paralel
Bahasa pemrograman paralel dirancang
untuk menyederhanakan proses penulisan program paralel. Bahasa-bahasa ini
mencakup konstruksi untuk mengekspresikan paralelisme, yang memungkinkan
pengembang untuk menentukan tugas-tugas paralel tanpa perlu khawatir tentang
detail tingkat rendah dari penjadwalan tugas, sinkronisasi, dan komunikasi
antarproses.
Contoh bahasa pemrograman paralel
meliputi OpenMP, MPI, dan CUDA. Bahasa-bahasa ini menyediakan beragam model
paralelisme, mulai dari paralelisme memori bersama (OpenMP) hingga paralelisme
penyampaian pesan (MPI) dan paralelisme data (CUDA). Dengan menggunakan
bahasa-bahasa ini, pengembang dapat memanfaatkan sistem komputasi paralel
secara maksimal, mengembangkan aplikasi yang memecahkan masalah kompleks dengan
lebih cepat dan lebih efisien.